Terobosan-baru-pengusaha-Sragen-Bayu-TAB-memasuki-dunia-musik.-Album-Campursari-Milenial-Rilis-5000-CD-Siap-Diedarkan

Terobosan baru pengusaha Sragen Bayu TAB memasuki dunia musik. Album Campursari Milenial Rilis, 5000 CD Siap Diedarkan

Rate this post

Terobosan baru dilakukan pengusaha dan politisi asal Gemolong, Sragen, Tri Agus Bayuseno. Mendapat kesuksesan di dunia bisnis, pria yang akrab disapa Bayu TAB itu kini mulai merambah dunia tarik suara.

Terobosan baru pengusaha Sragen Bayu TAB memasuki dunia musik. Album Campursari Milenial Rilis, 5000 CD Siap Diedarkan

Tidak main-main, keseriusannya terlihat saat ia langsung merilis album pertama bergenre campursari dan pop dangdut milenial. Debut album dengan 11 lagu tersebut dihadirkan secara meriah pada Rabu malam (20/3/2019) di Hotel Asia Solo.

Terobosan-baru-pengusaha-Sragen-Bayu-TAB-memasuki-dunia-musik.-Album-Campursari-Milenial-Rilis-5000-CD-Siap-Diedarkan

Tak hanya ratusan rekan dan artis, perilisan album ini pun terasa lebih istimewa karena maestro Keroncong kenamaan Solo, Hj. Waldjinah.

Dalam acara tersebut, Bayu membawakan beberapa lagu yang dijadikan hits di album pertamanya.

Termasuk Kekes, Jeruk Jelek dan Pak Tani. Di album pertama ini, Bayu berkolaborasi dengan sejumlah artis campursari ternama dari Sragen, seperti Nilam Sari dan Ika Sukma.

Bayu TAB mengatakan kepada wartawan bahwa album pertamanya diproduksi bekerja sama dengan produser RAT Plus yang dipimpin oleh teman lamanya Joko Lelono. Pertemuannya tiga bulan lalu dengan Joko, seorang artis, akhirnya menjadi titik awal untuk mulai serius menekuni dunia tarik suara dan membuat album.
Baca Juga: Ini Daftar 5 Panti Asuhan di Sragen yang Mendapatkan BRI Berbagi Berkah Bahagia Rp. 105 Juta Bantuan Sembako

“RAT Plus ini muncul secara tidak sengaja. Dari percakapan saya dengan Mas Joko Lelono, seorang teman lama. Mas Joko suka mengarang lagu, saya suka menyanyi. Akhirnya kami sepakat untuk mencari lagu yang pesan moralnya sampai ke masyarakat,” kata Bayu di sela-sela acara.

Bayu TAB. Foto/Wardoyo

Politisi yang juga calon anggota DPR RI Wilayah IV Jawa Tengah (Sragen, Wonogiri, Karanganyar) itu menjelaskan, sebagian besar lagu yang dibawakannya bertema keseharian yang sederhana.

Seperti lagu Pak Tani yang menggambarkan kehidupan seorang petani dengan liku-liku penderitaannya. Kemudian lagu Jeruk Khawatir atau Cemburu yang menggambarkan pesan moral kepada istri agar terhindar dari rasa iri dan pikiran lain dari suaminya yang sedang bekerja.
Baca Juga: Perangkap Tikus Tersengat Listrik Tewaskan 23 Petani, Polisi dan Pemkab Banding Tak Berhasil?

“Saya suka bertani. Saya terobsesi bagaimana petani yang dulu berjuang bisa bahagia dengan membantu kami dengan teknik bertani nanti. Jadi kami berharap lagu yang kami bawakan bisa membawa pesan moral kepada masyarakat,” ujarnya.

Bayu menggambarkan langkahnya ke dunia musik, membuat album ini benar-benar independen dari politik. Di sisi lain, ia menekankan bahwa ia melakukannya hanya untuk kecintaan pada musik sambil mengeksplorasi budaya Jawa.

Selain itu, ada 5.000 eksemplar untuk album debut ini. Tapi soal harga, bisa dibilang terjangkau.

Ia berharap album pertamanya bisa diterima pasar sehingga mimpi melestarikan budaya Jawa bisa terwujud.

“Karena setelah kematian penyanyi Campursari Manthous, reputasi Campursari mulai menurun. Makanya kita coba angkat lagi, siapa tahu kalau album ini saya rilis bisa lebih banyak lagi penyanyi campursarinya,” ujar pria kelahiran 3 Agustus 1971 di Sragen itu. Wardoyo

LIHAT JUGA :

download mp3

 

Related Posts