Degradasi-tanah-sumber-dampak-perbaikan-bioremediasi

Degradasi tanah: sumber, dampak, perbaikan, bioremediasi

Rate this post

Definisi degradasi lahan
Buka baca cepat

Ada beberapa pendapat berbeda tentang kerusakan lahan. Beinroth dkk. (1994) mengatakan: “Degradasi lahan dapat dipandang sebagai hilangnya produktivitas atau manfaat aktual atau potensial karena faktor alam atau antropik, kualitas tanah yang rusak atau penurunan produktivitas.” Eswaran dkk. (2000) mengatakan: “Faktor degradasi lahan adalah proses dan atribut biofisik yang menentukan sifat proses degradasi, seperti erosi, salinisasi, dan lain-lain, termasuk kualitas tanah, yang dipengaruhi oleh sifat intrinsik seperti iklim, medan, lokasi lanskap. , puncak vegetasi. Dan keanekaragaman hayati, terutama keanekaragaman hayati tanah. ”
Sumber Kerusakan Lahan

Degradasi-tanah-sumber-dampak-perbaikan-bioremediasi

Degradasi adalah perubahan yang mengarah pada kehancuran di bumi

. Kerusakan di sini berarti penurunan kualitas atau kerusakan tanah. Deforestasi sewenang-wenang adalah degradasi lahan. Meskipun demikian, penebangan yang tidak terkendali dan tidak direncanakan adalah bahaya lingkungan terbesar. Kerusakan tanah atau tanah mempengaruhi habitat semua makhluk hidup, dan kerusakan habitat berdampak besar pada kelangsungan hidup makhluk hidup yang didukungnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran, yaitu:

erosi
Pestisida
Bahan radioaktif
Pupuk kimia
deterjen
Sampah organik (terutama dari perkotaan)
Wabah dan penyakit (baik untuk manusia, hewan atau tumbuhan) dan penyebaran organisme penyebab infeksi
Limbah industri anorganik (berupa gas, cair dan padat)
Penurunan kesuburan tanah / lahan untuk budidaya pertanian disebabkan oleh siklus penggunaan lahan yang intensif tanpa upaya pemupukan kembali.
Meningkatnya semak dan kawasan deforestasi yang sebelumnya ditebangi oleh pembalakan liar dan pembakaran dan tidak dihutankan kembali
Meningkatnya jumlah lubang yang digali dengan mineral yang ditambang / tanah yang digali untuk membuat batu bata dan ubin tetap ada tanpa upaya reklamasi.

Pengaruh kerusakan lahan / lahan

Pengaruh Kerusakan Lahan

Kerusakan pada tanah atau tanah dapat menimbulkan berbagai dampak, antara lain erosi dan sedimentasi, dan masih banyak hal yang dapat ditimbulkan. Erosi memiliki beberapa konsekuensi yang mengerikan. Kesuburan tanah menurun. Kedua, penurunan produksi akan menurunkan pendapatan petani. Erosi tanah dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi dan vegetasi penutup lahan yang tidak mencukupi. Kemiringan dan penggunaan lahan yang tidak tepat. Pendangkalan sungai untuk drainase juga berkurang dan menyebabkan risiko banjir. Pendangkalan saluran irigasi menyebabkan dasar saluran naik, mengurangi luas lahan pertanian beririgasi. Kerusakan sumber daya air selain banjir dan erosi adalah kekeringan dan pencemaran akibat aktivitas manusia. Kerusakan sumber daya tanah dan air merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dikarenakan lahan memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber daya alam. Sebagai sumber unsur tanaman dan sebagai media jangkar akar tanaman dan sebagai tempat penyimpanan airtanah. Erosi yang terus menerus dapat menyebabkan sedimentasi. Sedimentasi adalah pengangkutan material yang diciptakan oleh erosi dan pelapukan oleh air, angin atau gletser ke suatu daerah, yang kemudian diendapkan.
Baca lebih lanjut: Memahami KPK

Pembangunan kembali

Remediasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk membersihkan permukaan lantai. Hal-hal berikut yang harus diketahui sebelum dilakukan renovasi:

Jenis perusak atau polutan (organik / anorganik), terdegradasi / tidak, berbahaya atau tidak.
Berapa banyak zat perusak / pencemar yang telah merusak / mencemari lantai?
Perbandingan karbon (C), nitrogen (N) dan fosfat (P)
Jenis tanah
Kondisi tanah (basa, kering)
Sudah berapa lama zat perusak disimpan di tempat ini?

Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu:

In situ (di lokasi)

Pembersihan in situ dilakukan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan mudah dan terdiri dari pembersihan, ventilasi (injeksi) dan bioremediasi.

Ex situ (off-site)

Ex situ melibatkan penggalian tanah yang terkontaminasi dan kemudian menerapkannya ke lokasi yang aman. Tanah akan dibersihkan dari polutan dari tempat yang aman.

Tanah disimpan dalam bak / tangki yang kedap air
Kemudian pembersih tersebut dipompa ke dalam bak / tangki
Selanjutnya zat perusak / pencemar tersebut dipompa keluar dari bah, yang kemudian diolah dengan instalasi pengolahan limbah. Ini

 

LIHAT JUGA :

http://41914110003.blog.mercubuana.ac.id/kinemaster-diamond/
http://41914110003.blog.mercubuana.ac.id/pengertian-pendapatan-per-kapita-adalah/
https://silviayohana.student.telkomuniversity.ac.id/gbwhatsapp/
https://aldirenaldi.blog.institutpendidikan.ac.id/kinemaster-pro/
https://aldirenaldi.blog.institutpendidikan.ac.id/alight-motion-pro/
https://aldirenaldi.blog.institutpendidikan.ac.id/sejarah-berdirinya-pbb/
https://projects.co.id/public/browse_users/view/ab4512/ojelhtc
https://blog-mahasiswa.uin-suska.ac.id/susanti/
https://syifa.student.ittelkom-pwt.ac.id/kinemaster-diamond/
https://blog.uad.ac.id/lestari1300012156/kinemaster-pro/
https://blog.uad.ac.id/lestari1300012156/alight-motion-pro/
https://blog.uad.ac.id/lestari1300012156/pengertian-enzim-laktase/
https://syifa.student.ittelkom-pwt.ac.id/pengertian-lingkungan-sosial/
http://linux.blog.gunadarma.ac.id/2021/04/18/pengertian-komunikasi-non-verbal/
http://linux.blog.gunadarma.ac.id/2021/04/18/alight-motion-pro/

Related Posts